Tuesday, December 31, 2013

I am not the best, but you cant find the better one



dunia harus tau,
eh nggak, pembaca setia maupun pembaca nggak setia blog saya aja yang harus tau, haha
Kalo hari ini saya dapet 3 filsafat hidup seorang yang sangat luar biasa, guru saya, Prof. Fathoni Spesialis jantung dan Pembuluh Darah (harus ditulis lengkap kalo ini)
seorang yang nggak menganggap bahwa dengan menyandang gelar prof,
maka setiap orang wajib hukumnya memanggil beliau prof, sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya mendapatkan gelar tersebut, nggak begitu...
Kocaknya justru prof yang satu ini lebih seneng dipanggil Mas Toni, haha atau Mas Bro, katanya...hahaha  

tiga filsafat hidup yang beliau ceritakan karena melihat bebalnya murid-muridnya dalam mempresentasikan kasus siang tadi...
filsafat hidup yang beliau bilang menjadi pacuan baginya sehingga meraih gelarnya saat ini...  

*what others can do, i can do it too
apa yang orang lain bisa kerjakan, saya juga pasti bisa kerjakan,
nah, ini bisa jadi pacemaker lho buat kita jadi lebih baik, bukan niatan mau nyaingin yang lain, tapi sebagai sarana mengembangkan diri, kayak di postingan saya sebelum ini, mau jadi ppds dengan tujuan pengembangan diri, pengembangan ilmu pengetahuan,
toh, dengan ilmu yang lebih banyak, lebih besar juga peluang kita buat bantuin orang lain, kan?  

*the future is your life
masa depan itulah kehidupan kamu,
udah pernah denger kan kalo kita dianjurkan menjalani hidup yang kayak gini,
"bekerjalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup seribu tahun lagi, 
bekerjalah untuk akhiratmu seakan engkau akan mati besok."
kayak gini nih, bekerja sekan kita bakal hidup seribu tahun lagi, gimana enggak, kalo kita dikasih hidup masih seribu tahun lagi, kita pasti akan nyiapin dong kehidupan kita dimasa depan,
meskipun segala yang akan kita dapatkan dan yang nggak kita dapatkan di masa depan itu sudah tertuliskan di lauh mahfuz,
tapi proses bekerja itulah yang menjadi nilai plusnya bagi kita,
menurut hemat saya, dengan bekerja keras nyiapin hidup seribu tahun lagi kita bisa dapet dua keuntungan,
satu, masa depan cerah (insyaallah) dan pahala yang berlimpah (karena Allah juga akan melihat dan mengapresiasi semangat kita dalam bekerja, ya kan?)
 

*i am not the best but you cant find the better one
saya mungkin bukan yang terbaik, tapi kamu nggak akan bisa nemuin yang lebih baik dari saya
percaya diri banget ya prof yang satu ini, tapi bener kok hahaha
beliau bilang --saya bukannya sombong, tapi hanya sedikit sombong, hahaha, saya bukan yang the best karena yang The Best itu adalah Gusti Allah--, (bener banget kan?)
dengan berusaha dan bekerja sesuai filsafat satu dan duanya, gimana enggak mungkin kalo kita nggak akan dapat nemuin orang yang better dari prof ini hahaha (patut dicontoh)  

ceritanya belum selesai lhoh,
setelah itu beliau ngebaca dua ayat yang sering banget saya dengar
yang "tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk berbakti kepada-Ku" 
dan "sungguh sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah swt"
masyaallah...  

dengan filsafat beliau yang nampak duniawi ini, beliau ndak lupa lho dengan hakikat diciptakannya manusia,
maka itu saya bilang bekerja keras untuk seribu tahun lagi pahalanya juga akan melimpah sebab diniatkan hanya untuk berbakti pada Allah saja...sebab bekerjanya beliau itu memang hanya untuk Allah semata..  

jadi semakin panjang gelar kita, semakin banyak duit  kita, semakin banyak ilmu kita, semakin paham kita akan ilmu kedokteran, semakin mudah kita menyerap ilmu pengetahuan, akan semakin mudah juga bagi kita menerima agama kita...(seharusnya dan sepantasnya lah)  

sebab hidup ini bukan terbagi menjadi urusan dunia dan urusan agama, bukan,
hidup itu tentang menjalankan agama kita sebaik-baiknya,
berbakti sebaik-baiknya...
karena agama lah yang mengatur kehidupan kita, mengatur bagaimana hidup didunia... (:

end of story.

Monday, December 30, 2013

(nggak) pengen ppds



ada yang nunggu postingan baru?
hahaha...
buat yang nggak tau apa itu ppds,
saya kasih tau deeh, ppds itu program pendidikan dokter spesialis
kayanya mimpi setiap koas pasti ada part diterima jadi residen (murid di program ppds) dan jadi dokter spesialis (bagian menjalani hidup sebagai residennya di skip aja) hahaha
bukan menggeneralisasi, tapi dari banyak orang yang ditanya, besok mau ambil ppds apa? hampir 99% punya jawabannya, unlike me, aku masih bingung, nggak tau mau ambil ppds apa nggak,
oke saya ngaku, saya sempet beberapa kali gonta ganti jawaban, pengen obgin, pengen anak (literally, sebelumnya pengen punya suami dlu sih, haha), pengen jantung, dan yang masih bertahan sampe skarang pengen jadi spesialis kulit dan kelamin. fine.

tapi apasih sebenernya harapan dibalik pengen sekolah lagi setelah jadi dokter umum nantinya?
prestise? dalam rangka membentuk identitas diri entah apa ungkapannya yang lagi ngetrend saat ini? memang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan? atau yang lebih mulia lagi ingin lebih bermanfaat untuk umat?

setelah dipikir lagi, boleh aja ngambil sekolah ppds,
tapi sejauh yang saya lihat sampai saat ini, ppds cewek itu banyakan nelantarin anaknya ketimbang enggak,
atau ppds cewek itu banyakan nggak mikirin nikah atau milih membujang dulu padahal usia udah hampir kepala 3..
sekali lagi ini bukan menggeneralisasi, kalo saya bisa jadi ppds yang tetap bisa nikah di usia muda dan nggak nelantarin anak, pasti oke kan, hahaha

saya belum mantep sih pengen ppds atau enggak,
sejauh yang saya rasakan sampai saat ini saya mau jadi istri yang berbakti sama suami, jadi ibu yang sayang banget sama anak''nya, jadi ibu yang bisa punya anak sholeh yang jadi dokter spesialis meskipun ibunya sendiri nggak spesialis (saya nggak bilang cuma dokter umum lho, soalnya jalan sampe jadi dokter umum nggak bisa dikasih pangkat 'cuma') hahaha

tapi jika saya dikasih kesempatan untuk sekolah lagi, mungkin saya akan daftar di bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin, nggak tau ya tapi jadi spesialis kulit masih memungkinkan saya ikut arisan ibu-ibu di rumah nanti, hahaha doakan saja yaa (:

fin.

Thursday, December 5, 2013

i miss you :'(




"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau Menciptakan  semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Ali 'Imran : 190-191)


Aku kesepian

Aku masih belum memahami
Kenapa Allah memberikan mereka untukku

Allah memberiku seseorang yang hanya dengan menatap punggungnya saja,
aku tak kuasa menahan hatiku,
Bagaimana bisa aku melewati hari-hariku tanpa menatap dirinya
Dia hampir selalu ada di sampingku

Allah memberiku seseorang yang aku bahkan tak pernah merasa sepaham dengannya,
aku tak kuasa mendengar caranya berbicara yang seolah, yang selalu aku salah artikan,
dengan sebuah tantangan berkelahi
Bagaimana bisa aku melewati hari-hariku tanpa berbicara dengannya
Dia hampir selalu ada di sampingku

Allah memberiku seseorang yang selalu gembira dengan melontarkan hinaan dan ejekan,
aku tak kuasa menahan tawa setiap  mendengarnya bersuara, tapi aku juga tau tak sedikit pula,
yang sakit hati karenanya
Bagaimana bisa aku melewati hari-hariku tanpa mendengarkan celotehnya
Dia hampir selalu ada di sampingku

Allah memberiku seseorang yang bangga jika bisa membuka auratnya,
aku tak paham dengan jalan pikirannya, yang selalu aku bisa baca darinya hanyalah duniawi semata,
Tapi, bagaimana bisa aku melewati hari-hariku tanpa berkontak dengannya
Dia hampir selalu ada di sampingku

Aku belum mengerti apa yang Kau harapkan dariku
Apakah Kau ingin aku menaklukkan mereka
Ataukah Kau kirim mereka agar aku bisa menaklukkan diriku
Haruskah aku melakukan keduanya

Allah juga memberiku seseorang,
yang dengannya ruhku terasa tersirami salju yang lembut menyejukkan,
tapi aku tak bisa menjaganya,
hingga kini,
aku tak merasa ada yang dapat membantuku menjawab pertanyaan itu...

Aku tak tau...

Apa yang salah denganku?
Aku hanya merasa kesepian.