Thursday, July 26, 2012

tentang hal itu

saya barusan membaca status teman yang barusan jadian,
betapa dia mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaannya punya pacar baru,

saya pernah mengalami hal seperti itu,
tidak hanya sekali bahkan,
jadi wajar saja kalo setelah membaca statusnya saya tidak heran,

saya juga punya beberapa teman, tidak hanya satu,
yang sering merasa iri bahkan sedih karena tidak punya pacar,

pacaran,
dari dulu sampe sekarang,
dunia ini tidak pernah sepi dari orang pacaran,
memang sudah jadi budaya,

saya juga baru beberapa bulan ini tidak menyandang status pacaran,
saya termasuk newbie dalam hal perubahan,
berubah ke arah yang lebih baik maksudnya,

baru-baru ini mantan saya menanyakan satu hal retoris,
"kenapa sih jalan ke neraka itu enak?"
jawabannya udah ada,
ini. . .
 sdad
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Surga itu diliputi dengan hal2 yang tidak menyenangkan, dan neraka itu diliputi hal2 yang menyenangkan."
(HR. Muslim IV/2174 no.2822, At-Tirmidzi IV/693 no.2559, dan Ahmad III/284 no.14062)


jadi pacaran adalah salah satu jalan menuju neraka,
yang jadi masalah adalah ketika kita tau hal itu buruk dan tidak benar,
tapi kita juga tau hal itu menyenangkan hati,
maka menjadi hal yang sangat susah sekali untuk mengubah adat pacaran tersebut,
padahal sudah ada perintahnya. . .

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka..." (24:30)


"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat..." (24:31)


"Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya..." (24:33)


kalo skenarionya yang pacaran itu teman kita,
maka untuk menunaikan kewajiban saling menasehati itu akan lebih mudah ditunaikan,

tapi lain kalo skenarionya adalah kita pemeran utama pacaran tersebut,
maka untuk menasehati calon mantan pacar dan diri sendiri akan menjadi hal yang penuh pertimbangan,

tapi hal itu juga sudah ada jawabannya. . .

"...Dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian..." (24:2)




dan jika masih merasa berat melakukan hal itu,
berarti harus yakin bahwa. . .


"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya..." (2:286)

dan untuk memantapkan hati putus dari pacar,
coba baca ini. . .


"...Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu" (41:30)


jika masih ragu untuk bilang "mari kita sudahi hubungan kita ini"
maka. . .


"...Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit." (9:38)

jadi kalo sekarang sudah tau kalo pacaran itu tidak boleh,
akankah tetap berjalan diatasnya?

"...Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran." (39:9)

untukmu deh :)


ini adalah keinginan yang sudah lamaa sekali tertunda,
mungkin sejak pertama kali dibuatnya blog ini belum kesampaian,
sekarang waktunya memperkenalkan seseorang,
inspirator, motivator, segalanya laah buat saya. .

kalo dulu nggak percaya ada orang lain yang bisa begitu sayangnya sama saya,
sekarang hal itu terpatahkan, ada kok orang lain yang notabene nggak punya hubungan darah sama saya,
sayang banget sama saya,

kalo dulu nggak percaya ada sohib yang bisa begitu deketnya sama saya, 
sekarang hal itu terpatahkan, bahkan dia bisa tau isi hati saya tanpa saya perlu berkata",
hanya tatapan mata,
dengan sejarah saya yang seorang antisosial, 
saya nggak pernah nyangka ada yang bakal sehati dan sejiwa sama saya seperti orang ini,
bahkan tanpa janjian hari ini mau make warna apa,
kami sering, hampir selalu match setiap harinya

dengan sejarah saya yang seorang antisosial,
saya nggak pernah nyangka ada yang sabar banget bahkan berhari" smsnya nggak dibales,
tapi tetep rajin nanyain kabar saya,

orang ini nggak pernah absen kalo saya lagi butuh didengerin,
orang ini nggak pernah absen kalo saya lagi butuh nasehatnya,
padahal,
saya seringkali nggak tau dia lagi butuh didengerin,
saya seringkali nggak tau dia lagi butuh dinasehatin,

saya nggak pernah tau ada hal lain yang bisa diperbincangkan selain ngegosipin orang,
tapi sama dia, angka angka yang penuh makna ini seringkali terlontarkan,

saya nggak pernah tau ada orang yang ngingetin saya ini itu karena memang dia berharap saya jadi baik,
karena dia sayang sama saya bukan hanya sekedar menunaikan kewajiban,
saya nggak pernah tau ada hati selembut itu,

dan untukmu kawan,

"Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah Menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." (3:103)

mudah-mudahan kita ketemu lagi di surga :)
*tons of hugs

Tuesday, July 24, 2012

cuma satu

aaaaa T____T
A nya cuma 1
alamat turun lagi,
sesaat aku kehilangan semangatku
...
tapi,
yasudah
...
semua sudah ditulis kok,
semua sudah ditulis
...
bersyukur dan bersyukur
...

Wednesday, July 18, 2012

keterlaluan




Sudah lama saya tidak silent-reading,
Banyak juga hal yang terjadi di luar sana,
Ketika saya tidak mau ambil pusing dengan semuanya,
...
Sepertinya benar kata sahabat saya,
Saya terlalu tidak normal dalam mengambil waktu untuk diri sendiri,
Terlalu tidak normal dalam mengambil waktu untuk diri sendiri,
Keterlaluan dan sangat abnormal,
...
Entah apa jadinya jika Dia tidak mengirim dia untuk mengingatkan saya
...

be better and take care


Liburan adalah saat yang paling dinantikan oleh sebagian kaum mahasiswa, salah satunya saya, tapi lihatlah sebentar lagi para penanti liburan ini akan bosan, karena tak tau hendak berbuat apalagi,
Dan ini sepenggal kisah di awal liburan saya...
Saya tau kalo saya bukan orang suci, dan bukankah memang kita diperintah untuk tidak merasa suci (53:32), oke jadi saya dulu sekali punya teman dekat, seseorang yang sudah bukan lagi pengagum rahasia saya, semua orang tau dia mengagumi saya (sombong dikit) hahaha, yang dulu hilang kini muncul kembali, dia mengajak saya nonton, saya lupa kapan terakhir kali saya ke bioskop,
Sebab saya adalah seorang penanti liburan yang sudah bosan karena tak tau hendak berbuat apalagi, saya mengiyakan ajakannya, hanya saja nontonnya belum ditentukan kapan tanggal mainnya,
Hari berganti hari saya menggantungkan ajakannya, lalu saya bilang “saya malas ah nonton”, akhirnya dia mengajak saya makan, baiklah sekali lagi saya adalah seorang penanti liburan yang sudah bosan karena tak tau hendak berbuat apalagi, saya mengiyakan dengan semangat ajakannya,
Keesokan harinya, pagi-pagi dia bertanya “ayo jadi nggak?kapan?” tapi saya gantungkan juga nasibnya, hingga pukul 14.30 saya membatalkan ajakan makan dari dia,
Sontak dia kesal dan mengirim sms yang menunjukkan kekesalannya, lalu mudah saja saya bilang “maaf”, selesai sudah urusannya
...
Hari ini H-3 ramadhan,
Saya juga sudah diwejangi oleh sahabat saya “be better and take care”,
Selama dia tidak ada, saya harus bisa mengambil keputusan dengan bijaksana, meskipun keputusan ini juga tidak bisa secara tegas saya utarakan,
Andaikan dia ada, saat ini mungkin saya sedang makan eskrim dan bercanda dengannya
...

Mudah-mudahan membatalkan ajakan makan tadi berbuah berkah untuk saya
...

Wednesday, July 4, 2012

sapu dan sulak


Sepulang menjenguk temen yang sedang dapet musibah, saya melihat seorang kakek dan seorang nenek, pakaiannya sungguh sangat seadanya, kakek tadi memegang pundak nenek yang berjalan mendahuluinya, secara kasat mata saja sudah jelas sang kakek adalah seorang tunanetra,

Karena saya sedang mengendarai motor, menepilah saya, dan saya keluarkan uang duapuluh ribuan, begitu melihat wajah sang nenek, kedua matanya juga tak nampak normal, saya yang seorang mahasiswa kedokteran pun tidak tau, (memangnya mahasiswa kedokteran harus tau yaa?) mata  nenek ini kenapa, yang jelas saya menebak-nebak nenek ini juga tak dapat melihat dengan jelas.

Uang tadi saya sodorkan dan, sang nenek berkata “mau beli sapu atau sulak?”,

Ya Alloh, sungguh saya terkejut sekali, kedua orang ini bukan peminta-minta bahkan beliau berdua sedang berdagang, ternyata dagangannya tergeletak agak jauh dari posisi beliau saat itu, lalu saya bilang, “oh boleh bu, saya beli sapunya, harganya berapa?, “sepuluh ribu” sahutnya, lalu sembari memberikan uang tersebut, saya bilang “tapi saya boleh titip sebentar ndak, saya mau pergi ke bank dulu”. Nenek ini pendengarannya agaknya sudah berkurang, hingga kakek lah yang menjawab pertanyaan saya “oh ya mbak silahkan”.

Selang beberapa belas menit, saya kembali, dan kakek nenek masih ada di tempat yang sama seperti tadi, menunggu saya, lalu sang nenek memberikan saya sebuah sapu, dan sekaligus sebuah kemoceng alias sulak, “bu ini saya ambil sapunya saja” dan saya sodorkan lagi uang limaribuan pada beliau.

T__T #speechless

SAYA INGIN LEBIH BANYAK BERSEDEKAH
T____T