Wednesday, August 9, 2017

My very first pregnancy

Kehamilan betul" membuatku merasakan pengalaman baru (yg banyak bgt)
Mulai dri hamil muda disaat PTT di kaltim
Sampai menunggu kelahiran sang bayi yg amat ditunggu" (ga hanya olehku tp juga ke 4 orgtuaku)
.
Sebelum lupa menceritakannya,
Mungkin pengalaman terakhir ini yg menunjukkan  kesabaran dan doa itu senjata plg ampuh
.
Memasuki usia kehamilan 34 minggu
Aku akhirnya memutuskan siapa dokter spesialis obsgin yg akan menjadi pelabuhan terakhir sebelum anak pertamaku lahir
(Karena memang semenjak pulang ke jawa, aku sdh bertemu dgn yaah krg lebih 3 dokter yg berbeda hehe)
Dengan segala pertimbangan aku memutuskan konsultasi dengan mantan guruku sewaktu koass dahulu
.
Kontrol pertama, usia 34minggu dan keadaan janinku baik
Aku akan terus berdoa utkmu baby
Berselang dua minggu, usia 36minggu, dokter menyatakan posisi baby aku berubah menjadi presentasi bokong dan taksiran berat baby sdh mencapai 3300gram
.
Badai kegalauan menimpaku, meskipun aku tidak trlalu menunjukkannya pd org'' disekitarku trmasuk pd suamiku
.
Aku berusaha melakukan kneechest position setiap hari
Aku memanjangkan sujud"ku kepada Tuhanku
Aku perlama dzikr bada sholat ku
Aku masih ingin melahirkan scara alami normal pervaginam
But above all those, aku ingin baby aku sehat selamat lahir ke dunia
.
Seminggu kemudian pd usia 37 minggu pd pertemuan kontrol berikutnya posisi baby masih presbo dgn diameter kepala hampir 10cm dan berat 3.4kg
Pd usia tsb, mgkn sdh banyak ibu" seusia kehamilanku yg melahirkan anaknya
Dan aku sptinya harus segera memutuskan apakah aku akan menyetujui tindakan SC atau tidak
.
Dgn pertimbangan risiko persalinan presentasi bokong pd ibu primi yg besar
Diameter kepala anakku yg trbilang cukup besar serta taksiran BB nya yg sdh lebih dri 3000 gram
Serta restu dri ke 4 orgtuaku akhirnya kami memutuskan utk menyetujui SC
.
Pd usia 38 minggu di hari kontrol yg kami majukan krn rencana SC, ayah mertuaku menyuruh suamiku utk menyedekahkan sebagian rezeki yg kami miliki pd org yg membutuhkan,
Maka saat itu juga, saat sdg mengantri, suamiku mengosongkan isi dompetnya dan memberikannya pd tukang batu yg sdg bekerja di dpn RS
Kemudian saat tiba giliranku, dokter memeriksa kembali keadaan janinku melalui USG
Dan qadarullah posisi baby aku kembali normal
Kepala kembali kebawah, dan memungkinkan utk dilakukan persalinan alamiah normal pervaginam
Allahu akbar
Aku ndak pernah meragukan kekuasaan Allah
Krn sampai keputusan SC dibuatpun aku msh merasa Allah masih menyuruhku utk menunggu, utk berusaha memperpanjang sujudku, dan utk tak henti memohon padaNya
.
Kini usia kehamilanku tepat 39 minggu
Aku akan sabar menantimu wahai baby
Aku akan selalu berdoa utk mu
Bukankah tugas seorang ibu itu hanyalah berdoa?
.
Dari aku, ibumu yg masih diselimuti kegalauan

0 komentar:

Post a Comment